Jumat, Februari 27, 2009

dinas pertanian

Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Balikpapan, siapkan 150 ekor bibit sapi, sebagai program sapi bergulir di tahun 2009. Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Balikpapan Chaidar Chairulsyah mengatakan,saat ini program tersbeut masih dalam tahap pencarian tender. sementara untuk pelelangannya, dilaksanakan oleh tim satgas pembangunan.

"Aksi lelangnya akan berjalan satu bulan. itu kita mulai laksanakan pada April mendatang," sebut Chaidar lagi.

lebih lanjut, suami utami ini mengatakan, program yang menyedot APBD Provinsi 2009 sebesar satu miliar rupiah tersebut dalam rangka menyanggupi kebutuhan daging sapi di balikpapan. Selama ini, Rumah Potong Hewan (RPH) hanya mampu menyuplai satu persen dari kebutuhan daging sapi di Balikpapan di setiap bulan.

"Di Balikpapan kebutuhan sapi mencapai 750 ekor per tahun. sedangkan RPH kita hanya mampu menyediakan satu persen, lima sampai delapan ekor per bulan. dan untuk menutupi kekurangan itu, penjagal mengambil pasokan sapi dari sulawesi NTT sampai NTB," ujarnya.

"Nanti per ekor bibit sapi kita hargai lima sampai tujuh juta,. kita akan memberikannya kepada masing-masing kelompok" tambahnya lagi sembari mengatakan di balikpapan terdapat 70 kelompok tani.

Segala sesuatunya terkait kesuksesan program sapi bergulir, sudah dipersiapkannya matang-matang. Termasuk jika nanti ada penyelewengan dari petani. pihaknya akan membuat perjanjian dengan kelompok tani. Pun dilakukan pengawasan terhadap tumbuh kembang ternak sapi mereka kelak.

"Kita punya lima petugas penyuluhan untuk memantau kesehatan hewan ternak. namun, kita juga sudah ancang-ancang, jika program sapi bergulir ini tidak berjalan maksimal, kita akan lakukan inseminasi atau kawin suntik," ucapnya mantap.

Selain, sapi bergulir dinas yang berada di jalan marsma iswahyudi ini juga menyiapkan 150 hektar lahan untuk perkebunan karet. program ini menyedot dana apbd provinsi 2009 sebesar dua miliar rupiah.

Dan sama seperti lahan yang disiapkan untuk program sapi, bergulir, perkebunan karet ini tersebar di dua wilayah. yaitu Kelurahan Teritip Balikpapan Timur dan Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara.

"saat ini sudah tersedia 3000 hektar pertanian karet. Dan karet ini mbak, adalah komoditas unggulan di balikpapan loh," ucapnya seraya tersenyum.

Chaidar pun tidak menapik, sejak oktober 2008, harga karet turun hingga 60 persen. jika sebelumnya per kilo karet beku seharga 10 ribu rupiah, kini turun menjadi empat ribu rupiah per kilo gram.

"Krisis finansial ini akan lewat kok. Jadi karet nanti tetap memiliki nilai jual yang tinggi. karet ini bisa bertahan selama satu tahun. jadi sembari menunggu harga stabil, petani bisa beralih dulu ke tanam sayur," tandasnya."

Chaidar juga mengatakan, pohon karet ini akan terus berproduktivitas hingga usia 25 tahun. dan untuk satu hektar perkebunan karet mampu menghasilkan 20 kilo gram karet beku.(*)

Kamis, Februari 19, 2009

Karel Baginda Wafat

Rabu (18/02/09), langit tampak mendung. Bahkan terlihat butir-butir air langit yang jatuh ke bumi jelang siang itu. Yah,, hari itu sekira pukul 12.45 Wita, alam sedih dan berduka. satu sosok pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang eksis sebagai veteran pejuang kemerdekaan, pergi untuk selamanya.

Innalilahi Wainalilahi Roji'un. Kepala Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Balikpapan Karel Baginda menghembuskan nafas terakhir di usianya yangke-83 dikarenakan sakit. Veteran Pejuang Kemerdekaan ini tutup usia pada Rabu 18 pebruari 2009 di kediaman putranya di kawasan Klandasan Ilir pukul 12.45 Wita.
Jenazah Baginda dimakamkan di taman makam pahlawan Dharma Agung, keesokan harinya sekira pukul 11.00 Wita. Prosesi pemakaman dilangsungkan secara militer oleh Denzipur Tanjungpura dengan inspektur upacara Letkol Amari Dullah.
Suasana haru mengiringi prosesi pemakaman, jelang siang itu. Sejumlah veteran dengan jubah kebesarannya, dan rombongan pemerintah kota yang diwakili Kabag Humas Sekdakot Balikpapan Adam Ari Muladi terlihat tunduk menatap sayu. Keluarga yang ditinggalkan mengaku tidak ada firasat apa-apa menjelang kematian Karel Baginda. Seperti yang disampaikan putra ke-10 Baginda Amir Husein kepada ku.
"Saya ga ada firasat apa-apa kok mbak. memang pernah itu beberapa kali saya mimpi. Bapak ngajak saya jalan-jalan, katanya mau ketemu Almarhumah Ibu. tapi kami anggap biasa saja dan kita bawa bapak langsung ke rumah sakit," kenang Amir Husein dengan mata sedikit sembab.
Satu yang tidak di lupakan pria berusia 37 tahun ini tentang sang Ayah.
"Dulu kecil, saya pernah minta mainan. Padahal saat itu kita tidak punya apa-apa mbak. Carimakan itu sulit sekali. Tapi Bapak itu saya ga tau dapat uang dari mana terus saya di belikan mainan itu," ucapnya sedikit menerawang dengan mata dagu yang terkatup.

Baginda berpangkat Letnan Satu Infantri ini mengantongi 14 bintang tanda jasa. Ia pensiunan kesatuan Batalyon Infantri 3 Mei Merdeka di Manado. sebelum meninggal Bapak 11 anak ini sempat di rawat di rumah sakit tentara selama 10 hari. berdasarkan diagnosa, kakek 27 cucu ini mengalami sakit ginjal. yang setelah itu ia dirawat rumahkan selama dua minggu dan akhirnya meninggal dunia.

Dimata para sahabat, Baginda adalah sosok yang sederhana, tegas dan pengayom. salah satu anggota LVRI Balikpapan Ahmadu yang kamis itu terlihat paling pagi ke makam mengaku mengagumi sosok Baginda. dengan terbata bata ia mengisahkan, kehidupan Baginda cukup memprihatinkan. Namuntidak pernah mengeluh.

"Dia (Baginda, red) ga pernah mengeluh kalau sakit. makanya saya kaget dengar dia masuk rumah sakit. Kalau liat rumahnya mbak, MasyaAllah, ga layak tinggal mbaak..saya sampai sedih lihatnya," ucap pria berusia 74 tahun itu.

senada diucapkan Sekretaris DPD Veteran Kaltim La Ode Djamani. Ia mengagumi sepak terjang Baginda dalam sejarah memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sudah berapa periode ia dipercayai menjadi Kepala LVRI Balikpapan. ia pantang menyerah dah tidak mau terlihat susah di mata kami semua. ia sangat hebat. Dari Almarhum Baginda kita akan banyak belajar demi kelangsungan LVRI ini," ucapnya mantap.

Sekretaris Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Balikpapan Sukaryanto mengaku sangat kehilangan sosok Baginda yang penuh semangat. ia juga mengakui, sosok kepemimpinan Baginda bisa menjadi contoh tauladan bagi anggota lainnya.

"Yang saya ingat dari Karel Baginda, waktu HUT LVRI beberapa waktu lalu. saat itu dia sedang sakit namun bersedia menjadi inspektur upacara. dia senang bergurau sehingga membuat suasana menjadi akrab. semoga arwahnya diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan pun tetapsabar dan ikhlas," tutup sukaryanto tersenyum tipis. (*)