Tunas Bangsa: Asmawati dan Arif, Rajin Belajar biar gampang cari kerja.
Penyakit dan Usia Bukan Alasan
Arif dan Asmawati, murid Asah Pena
Dalam dunia pendidikan, motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yang baik. Motivasi merupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik.
Motivasi mengikuti proses pembelajaran demi meraih harapan dan cita-cita juga dirasakan oleh sejumlah anak usia sekolah yang berlatar belakang keluarga sederhana, bahkan kurang mampu. Keinginan besar mereka untuk memajukan taraf hidup ke arah lebih baik, mengalahkan rasa malu yang sesungguhnya melekat dalam diri mereka akibat faktor ekonomi ataupun usia. Satu yang mereka yakini, adalah tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Mereka adalah M Arif dan Asmawati, masing-masing berusia 16 tahun dan 19 tahun. Keduanya adalah murid kelas 3 SMP Asah Pena Mawar 9 Balikpapan dan menetap di Kampung Ajiraden RT 6 Kelurahan Lamaru.
Arif-sapaan akrab M Arif,ia sempat merasakan bangku sekolah di sekolah formal. Sayangnya, akibat penyakit yang ia derita, si bungsu ini terpaksa putus sekolah dan menghabiskan waktu di rumah hanya sekedar membantu ibu di dapur. Saat resmi putus sekolah, sebenarnya Arif ingin bantu bapak ikut mencari ikan di laut, tetapi karena fisik, si bapak yang bekerja sebagai nelayan ini pun tidak mengijinkan.
“Dulu saya sempat merasakan duduk di bangku sekolah SMP. Saat pelajaran olahraga, penyakit jantung saya sering kambuh dan terkadang pingsan. Karena kasihan, bapak nyuruh saya istirahat di rumah, sekalian bantu ibu juga. Saya terpaksa putus sekolah,” pelan Arif menjelaskan saat ditemui media ini di kediamannya belum lama ini.
Sama halnya dengan Asmawati. Di lokasi yang sama, Remaja yang kini tinggal bersama si tante ini juga mengalami putus sekolah saat di bangku SMP akibat sakit anemia yang dideritanya. Dalam kesehariannya sebelum masuk Asah Pena, Asmawati membantu om dan tantenya yang bekerja sebagai penjemur ikan.
Suprapto, Koordinator Asah Pena wilayah Balikpapan Timur mengatakan M Arif dan Asmawati, keduanya adalah murid Asah Pena yang selalu terlihat serius dan tekun dalam belajar. “Saya lihat, semangat Arif dan Asmawati dalam belajar bukan main-main. Saya yakin jika mereka terus giat belajar ditambah lagi motivasi dari kerabat mereka, saya yakin mereka bisa menjadi orang yang berhasil. Sekolah di Asah Pena ini atas kemauan mereka sendiri, tanpa paksaan dari siapapun,” pungkas Wakil Kepala Sekolah SMPN 8 ini.(*)