KAPAL perang perang Prancis, Vendemiaire, sejak 30 Juni hingga 3 Juli sandar di Pelabuhan Semayang. Kapal yang mampu mengangkut 93 awak ini masuk ke perairan Balikpapan dalam rangka kunjungan kehormatan. Bagaimana kecanggihan Vendemiaire?
“Kapal perang ini termasuk kapal perusak kawal, berpeluru kendali,” terang Kapten Thierry Arnoult berbahasa Inggris bercampur Prancis. Awalnya aku sempat kesulitan mencari informasi kapal perang Prancis karena penjagaan pihak militer yang sangat ketat. kata penjaga, open sheepnya mulai pukul 09.00 Wita hingga 12.00 Wita. Namun bukan imay namanya kalau langsung menyerah. Setelah berupaya keras, akhirnya aku bisa naik ke atas kapal dan menemui kapten kapal.
“Kapal ini beroperasi sejak tahun 1993. Di dalamnya banyak alat canggih,” kata dia.
Peralatan canggih itu antara lain terletak pada sistem persenjataan. Kapal dengan ukuran 130 x 18 meter ini dilengkapi sonar yang mampu melacak keberadaan kapal selam sekaligus memperhitungkan jarak dan akurasi tembak ke sasaran. Sebagai penangkal serangan kapal selam musuh, Vendemiare dilengkapi dengan sejumlah torpedo. Serangan udara juga mampu dilumpuhkan karena persenjataannya memang dirancang untuk hal tersebut.
“Nama Vendemiaire ini di ambil dari peristiwa revolusi prancis pada tahun 1789. Kita memakai nama ini untuk mengenang jalinan persahabatan pejuang yang tergabung dalam Vendemiaire,“ ungkap Arnoult.
“Misi kami diantaranya mengawasi nelayan ilegal dan perdagangan bebas,“ tambah pria yang telah 11 bulan menjadi kapten Vendemiaire ini.
Lanjut pria berambut pirang ini menjelaskan, kunjungan tahun ini bukan hanya Indonesia. Pria ramah ini mengatakan juga telah melakukan lawatan ke Malaysia, China, Rusia dan Jepang.
“Sebelum Balikpapan, kita mendatangi Dili. Dan tujuan selanjutnya kota Surabaya,“ tambahnya.
Terlepas dari itu, terlihat pula sejumlah aparat menjaga di pintu masuk ke lokasi kapal perang Prancis bersandar. Sugiharto, seorang dari penjaga itu mengatakan sejak masuknya Vendemiaire telah dikerahkan sebanyak enam orang untuk berjaga selama 24 jam. Alasan penjagaan ini, untuk mengantisipasi segala sesuatunya.
“Setiap hari ada enam penjaga yang berasal dari staff intelegent, polisi militer dan personel staff sendiri,” sebut anggota Lanal Balikpapan bagian Fasilitas Dinas (Faslan) ini. Mengomentari kapal perang asal Prancis ini, menurutnya masuk dalam tipe Excoced MK 44, sama seperti kapal perang Indonesia. Hanya bedanya kapal perang Indonesia menggunakan tenaga turbin uap, sedangkan Vendemiaire menggunakan tenaga turbin gas. “Ini bisa dilihat dari cerobong asapnya,” imbuh Sugiharto.
Berbahan bakar solar, jarak tempuh fregate mampu mencapai 12 hingga 18 knot. Kecepatannya memang maksimal 12 mil/jam, tetapi jika urgent bisa sampai 20-30 knot/jam. “Intinya lambat bisa, cepat juga bisa,” tutupnya.(*)