Innalilahi Wainalilahi Roji'un. Kepala Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Balikpapan Karel Baginda menghembuskan nafas terakhir di usianya yangke-83 dikarenakan sakit. Veteran Pejuang Kemerdekaan ini tutup usia pada Rabu 18 pebruari 2009 di kediaman putranya di kawasan Klandasan Ilir pukul 12.45 Wita.
Jenazah Baginda dimakamkan di taman makam pahlawan Dharma Agung, keesokan harinya sekira pukul 11.00 Wita. Prosesi pemakaman dilangsungkan secara militer oleh Denzipur Tanjungpura dengan inspektur upacara Letkol Amari Dullah.
Suasana haru mengiringi prosesi pemakaman, jelang siang itu. Sejumlah veteran dengan jubah kebesarannya, dan rombongan pemerintah kota yang diwakili Kabag Humas Sekdakot Balikpapan Adam Ari Muladi terlihat tunduk menatap sayu. Keluarga yang ditinggalkan mengaku tidak ada firasat apa-apa menjelang kematian Karel Baginda. Seperti yang disampaikan putra ke-10 Baginda Amir Husein kepada ku.
"Saya ga ada firasat apa-apa kok mbak. memang pernah itu beberapa kali saya mimpi. Bapak ngajak saya jalan-jalan, katanya mau ketemu Almarhumah Ibu. tapi kami anggap biasa saja dan kita bawa bapak langsung ke rumah sakit," kenang Amir Husein dengan mata sedikit sembab.
Satu yang tidak di lupakan pria berusia 37 tahun ini tentang sang Ayah.
"Dulu kecil, saya pernah minta mainan. Padahal saat itu kita tidak punya apa-apa mbak. Carimakan itu sulit sekali. Tapi Bapak itu saya ga tau dapat uang dari mana terus saya di belikan mainan itu," ucapnya sedikit menerawang dengan mata dagu yang terkatup.
Baginda berpangkat Letnan Satu Infantri ini mengantongi 14 bintang tanda jasa. Ia pensiunan kesatuan Batalyon Infantri 3 Mei Merdeka di Manado. sebelum meninggal Bapak 11 anak ini sempat di rawat di rumah sakit tentara selama 10 hari. berdasarkan diagnosa, kakek 27 cucu ini mengalami sakit ginjal. yang setelah itu ia dirawat rumahkan selama dua minggu dan akhirnya meninggal dunia.
Dimata para sahabat, Baginda adalah sosok yang sederhana, tegas dan pengayom. salah satu anggota LVRI Balikpapan Ahmadu yang kamis itu terlihat paling pagi ke makam mengaku mengagumi sosok Baginda. dengan terbata bata ia mengisahkan, kehidupan Baginda cukup memprihatinkan. Namuntidak pernah mengeluh.
"Dia (Baginda, red) ga pernah mengeluh kalau sakit. makanya saya kaget dengar dia masuk rumah sakit. Kalau liat rumahnya mbak, MasyaAllah, ga layak tinggal mbaak..saya sampai sedih lihatnya," ucap pria berusia 74 tahun itu.
senada diucapkan Sekretaris DPD Veteran Kaltim La Ode Djamani. Ia mengagumi sepak terjang Baginda dalam sejarah memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sudah berapa periode ia dipercayai menjadi Kepala LVRI Balikpapan. ia pantang menyerah dah tidak mau terlihat susah di mata kami semua. ia sangat hebat. Dari Almarhum Baginda kita akan banyak belajar demi kelangsungan LVRI ini," ucapnya mantap.
Sekretaris Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Balikpapan Sukaryanto mengaku sangat kehilangan sosok Baginda yang penuh semangat. ia juga mengakui, sosok kepemimpinan Baginda bisa menjadi contoh tauladan bagi anggota lainnya.
"Yang saya ingat dari Karel Baginda, waktu HUT LVRI beberapa waktu lalu. saat itu dia sedang sakit namun bersedia menjadi inspektur upacara. dia senang bergurau sehingga membuat suasana menjadi akrab. semoga arwahnya diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan pun tetapsabar dan ikhlas," tutup sukaryanto tersenyum tipis. (*)