Dihadiahi Hand Tractor, Petani Diundang ke Rumjab Wawali |
Gapoktan “Tani Makmur” Karang Joang Panen Padi Perdana KAMIS (9/10/08), merupakan hari bersejarah bagi empat kelompok tani Karang Joang yang tergabung dalam Gapoktan “Tani Makmur“. Hari itu merupakan panen perdana padi mereka yang juga dihadiri Wakil Wali Kota (Wawali) Balikpapan H Rizal Effendi SE. Pagi itu, hujan deras membasahi bumi kota Minyak. Namun tidak menyurutkan rencana yang sudah disusun matang oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wilayah Utara khususnya Karang Joang untuk melakukan panen padi perdana secara simbolis. Yang rencananya panen simbolis itu dilakukan oleh Wakil Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE. Perhelatan bertempat KM 12, tidak jauh dari Waduk Manggar itu, dikemas secara sederhana. Di tengah hamparan sawah, yang ukurannya tidak terlalu luas itu diatapi dengan terpal. Dibawahnya berjejer seadanya kursi plastik yang berhadapan dengan meja sepanjang dua meter di bagian tengah. Bukan hidangan mewah tersaji di atasnya. Hanya ada jagung rebus, singkong rebus, kedelai rebus dan buah pepaya yang membuat semua yang hadir disana tidak mampu berhenti mengunyah. Terlebih cuaca yang cukup membuat tubuh menggigil lantaran hujan. Pukul 09.30 Wita, hujan masih mengguyur. Ketua Gapoktan “Tani Makmur” Ir Agus Basuki menyampaikan sambutannya. Disitu telah hadir Wawali, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kota Balikpapan Ir H Chaidar Chairulsyah, Kasubdin Tanaman Pangan Ir Heria Prisni, Camat Balikpapan Utara (Balut) Sugianto SSos Map, Lurah Karang Joang Djamhari, perwakilan dari BPS, RT setempat dan puluhan petani padi diwilayah tersebut. Agus menyampaikan, bertanam padi adalah dalam rangka mendukung program pemerintah untuk Peningkatkan Produksi Beras Nasional (P2BN) sebanyak dua Ton. Sehingga Gapoktan “Tani Makmur” yang berada di Kelurahan Karang Joang mengembangkan penanaman padi di sawah. Mengingat pula telah dialokasikan dana pertanian sebesar Rp 450 juta dari APBN 2008 dengan target 100 Ha, petani padi Karang Joang mengambilnya sebanyak 30,5 Ha untuk padi sawah dan 20 Ha lagi untuk padi gunung atau ladang. “Tapi saat ini kita hanya padi sawah. Padi ladang rencananya November yang rencananya di daerah sektor waduk manggar,” terangnya. Agus mewakili para petani juga menyampaikan sejumlah harapan. Perbaikan infrastruktur/akses jalan dari lokasi persawahan sehingga melancarkan proses pengangkutan hasil pertanian. Pun diharapkan perbaikan saluran irigasi yang kini buntu akibat pembuatan jalan dalam kegiatan peninggian waduk manggar. Pengadaan mesin penggiling pun juga menjadi harapan utama mereka dengan asumsi bahwa produksi rata-rata per Ha empat Ton Gabah Kering Giling (GKG). Maka diperkirakan akan ada produksi gabah sekira 200 Ton. “Mudah-mudahan petani akan terus berkarya dan terus maju dengan motto “Petani Makmur. Dan ini tidak bisa berkembang tanpa dukungan dari berbagai pihak,“ ucapnya seraya tersenyum. Sementara itu, Kadis Pertanian Chaidar Chairulsyah menyampaikan apresiasi besarnya dengan kinerja “Tani Makmur” ini. Dan sebagai bentuk dukungan itu, Chaidar berjanji akan menghadiahkan masing-masing satu unit hand tractor dan power threser untuk semakin menyemangati para petani padi itu. Dengan harapan wilayah itu menjadi rancangan percetakan sawah supaya optimal hasilnya. “Nanti mesinnya kita serahkan ke kelompok tani. Sekarang belum bisa karena masih dalam proses tender. Semoga dengan ini bisa meningkatkan kesejahteraan,“ harap Chaidar. Sebelum seluruh yang hadir benar-benar turun ke sawah untuk memanen padi, Wawali pun didaulat untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Rizal mengaku kagum karena sangat jarang bisa menjumpai persawahan di daerah kota. Selain itu, dengan bertani padi juga membantu kelangkaan beras di Balikpapan. Juga masyarakat Balikpapan tidak perlu lagi membeli beras dari luar karena pasokan beras dari Kota Minyak sudah benar-benar mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Balikpapan. “Saya mengundang para petani bertandang ke rumah jabatan wawali. Disana nanti kita akan buat pasa (13 okt) |