Ternak Burung Yang Dilindungi,
By: Imay Sembiring
Sangkin hobi berat dengan hewan ungas jenis burung, HM Sidik, Kepala Sekolah SD PD I Balikpapan pun membuka ternak khusus burung cucak rowo kalimantan di samping kediamannya di kawasan Muara rapak. Agrobis dibidang burung ini sudah ditekuninya sejak 1,5 tahun lamanya. Dan karena usaha ini terlihat cukup menjanjikan, dia pun berencana untuk menambah satu koleksi lagi untuk diternakkan. Dan saat ini ia telah memiliki tiga ekor murai
“Selain cucak rowo, jika usaha ini berjalan mulus, kedepannya saya akan ternak murai
Dikatakan, cucak rowo dan murai
“cucak rowo kalimantan dan Murai
Dikatakan, saat ini sepasang murai
Berdasarkan kebijakan Ikatan Burung Indonesia (IBI), kini burung siap lomba wajib mengenakan gelang. Bagi burung yang tidak memakai gelang, tidak diperkenankan mengikuti kontes kicau burung. Menurut penuturan Sidik, gelang itu sebagai tanda bahwa burung yang dilombakan adalah hasil ternak, buka dari hutan.
“Kalau tidak pakai gelang, dianggap burung itu diambil dari hutan. Demi menjaga populasi burung di hutan, maka dibuatlah kebijakan ini. Tetapi sayangnya banyak yang belum mengetahui hal ini,” ungkap Sidik sambil memperlihatkan gelang yang dimaksud pada salah satu murai
Bagi Sidik, untuk mempermudah ia dalam membedakan burung betina dan jantan, adalah melalui nomor dan posisi gelang burung tersebut.
“Kalau betina angkanya genap dan saya pakaikan di kaki kiri. Kalau jantan sebaliknya, angka ganjil dan saya pasangkan di kaki kanan burung itu. Layaknya perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki sebelah kiri,” pungkasnya tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar