Senin, November 24, 2008

Biaya Hidup di Kota Minyak Terus Meningkat



Bulan Mei Rp 3,2 Juta, September Jadi Rp 3,7 Juta

BALIKPAPAN--Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat turut mempengaruhi perekonomian masyarakat Indonesia termasuk di Kota Minyak. Inflasi (gejala kenaikan harga secara umum) tinggi, kemampuan memenuhi kebutuhan menjadi berkurang. Hal itu bukan semata terjadi pada sektor keuangan riil, nilai rupiah pun ikut terpengaruh. Bukan hanya pemerintah, pelaku industri dalam negeri yang mengandalkan produk impor untuk modal, komponen dan bahan baku juga kena imbas.
Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik (Kasi IPDS BPS) Kota Balikpapan, Agung Nugroho S ST mengatakan, perbedaan sedikit mencolok terlihat dari rata-rata pengeluaran untuk biaya hidup masyarakat Balikpapan. Dilihat dari segi pendapatan, pada tahun 2006, masyarakat Balikpapan yang berpenghasilan dibawah Rp 1499.999, mengeluarkan biaya hidup dalam sebulan sebesar Rp 135.083. Memasuki tahun 2007 meningkat menjadi Rp 142.328, sehingga mengalami peningkatan sebesar Rp 7.245 (selengkapnya lihat boks, Red).
“Berpenghasilan diatas Rp 600 ribu yang paling besar pengeluarannya. Pada tahun 2006, rata-rata pengeluaran Rp 1.085.115. Tahun 2007 meningkat menjadi Rp 1.107.262, sehingga mengalami peningkatan Rp 2192.377,“ sebut Agung.
Jika tadi secara rinci pengeluaran biaya hidup berdasarkan pendapatan, maka memasuki tahun 2008, BPS telah mengkalkulasikan biaya hidup keseluruhan masayarakat Balikpapan. Disebutkannya, pada Mei 2008, dalam kategori biaya hidup terbesar, Balikpapan masuk dalam peringkat ke-8 yakni Rp 3,22 juta perbulan. Biaya terbesar adalah Jakarta yakni Rp 4,3 juta menyusul Aceh Rp 3,8 juta dan Jayapura Rp 3,70 juta. Rata-rata pengeluaran biaya hidup tersebut, tambahnya, untuk empat orang.
“Skala Nasional, kita urutan ke-8. Tapi regional Kalimantan, kita nomor satu,“ tambahnya seraya menyebutkan posisi kedua adalah Pontianak dengan rata-rata Rp 3,03 Juta, menyusul Samarinda Rp 3,02, Sampit 2,65 dan Palangkaraya 2,61.
Bulan Mei, krisis yang diduga akibat anjloknya saham karena terlalu jor-joran kredit perumahan tersebut telah terasa. Ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM, kebutuhan hidup pun semakin meningkat. Ini bisa dibuktikan dengan terus meningkatnya kebutuhan hidup dari bulan kebulan.
Data terakhir BPS Kota Balikpapan, lanjutnya, pada September 2008, biaya hidup empat orang masyarakat Balikpapan, melonjak hingga mencapai Rp 3,762 juta. Dengan laju inflasi selama bulan September 0,43 persen. Namun lonjakan ini, membuat posisi Balikpapan yang tadinya urutan ke-8 nasional, melorot jadi urutan 16. Sementara posisi pertama tetap pada biaya hidup di Jakarta yakni Rp 5,641 juta, menyusul Jayapura Rp 4,98 juta dan Aceh Rp 4,92.
Angka tersebut diatas menunjukan, betapa semakin meningkatnya biaya hidup. Sehingga masyarakat kecil menjadi semakin terpuruk. Untung saja, Pemkot Balikpapan telah menyediakan anggaran khusus untuk keluarga miskin (gakin). Sebesar 2,5 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan itu dibelanjakan untuk kesejahteraan gakin. (*)

Rata-rata Pengeluaran Sebulan Menurut Golongan Pengeluaran 2007

Golongan Pengeluaran Perkapita Perbulan Rata-rata Pengeluaran
<>Rp 150.000 – Rp 199.999 Rp 177.452,19
Rp 200.000 – Rp 299.999 Rp 263.371,46
Rp 300.000 – Rp 399.999 Rp 348.565,66
Rp 400.000 – Rp 499.999 Rp 448.539,39
Rp 500.000 – Rp 599.999 Rp 544.986,74
Rp 600.000 + Rp 1.107.262,98


Rata-rata Pengeluaran Sebulan Menurut Golongan Pengeluaran 2006

Golongan Pengeluaran Perkapita Perbulan Rata-rata Pengeluaran
<>Rp 150.000 – Rp 199.999 Rp 173.769,20
Rp 200.000 – Rp 299.999 Rp 258.716,66
Rp 300.000 – Rp 399.999 Rp 352.138,36
Rp 400.000 – Rp 499.999 Rp 448.521,54
Rp 500.000 – Rp 599.999 Rp 550.313,23
Rp 600.000 + Rp 1.085.115,74

Sumber: BPS Kota Balikpapan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar