Senin, November 24, 2008

Pedagang Serbu Dinas Pasar


Minta Pasar Pandansari Baru Segera Beroperasi

BALIKPAPAN--Sebagian pedagang tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Pandansari sudah tidak sabar untuk menempati bangunan baru. Apalagi dengan kejadian kebakaran yang menghanguskan 174 lapak pada Sabtu (15/11) malam. Kebakaran yang melanda Pasar Pandansari sudah dua kali terjadi, kejadian pertama berlangsung dua hari setelah perayaan Idul Fitri lalu.
“Kami minta supaya pedagang dipindahkan ke gedung baru, kalau tidak kami akan mengerahkan massa yang lebih banyak,“ tandas Ketua Tim 12, Andy Welly yang juru bicara pedagang TPS Pasar Pandansari kemarin. Andy Welly pada Senin (17/11) datang bersama puluhan perwakilan pedagang yang hingga kini berjualan di TPS.
Menanggapi tuntutan itu, Kepala Dinas Pasar Drs H Achmad Ilhamsyah MSi menyatakan belum bisa memenuhi keinginan pedagang untuk pindah ke gedung yang baru.
Alasannya, wali kota telah membuat kebijakan, Pasar Pandansari yang selesai direhab total baru akan diserahkan tanggal 26 Desember nanti. Pasar tradisional itu nantinya akan dikelola langsung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT).
“Saya mohon bapak-bapak dan ibu-ibu bersabar. Kita harus senasib dengan 1.400 pedagang lainnya. Tanggal 26 Desember oleh pelaksana, baru diserahkan wali kota ke Dinas Pasar,“ ujar Ilhamsyah kepada perwakilan pedagang TPS Pasar Pandan Sari.
Masih di Dinas Pasar, Andy Welly menyatakan, dirinya mengherankan, kenapa pedagang hingga kini belum mengetahui dimana ia akan ditempatkan di gedung baru. Rencana pengundian nomor pedagang sudah sejak lama mencuat namun tak kunjung dilakukan.
“Di shopping, bangunannya belum jadi, pedagang sudah tahu nomor berapa. Di sini (Pasar Pandansari, Red), gedung sudah jadi, pedagang belum tahu nomor berapa,“ katanya.
Pertemuan antara perwakilan pedagang TPS Pasar Pandansari dengan pihak Dinas Pasar berlangsung kurang lebih satu jam. Pedagang juga sempat mempertanyakan bagaimana nasib mereka jika harus menunggu lebih dari satu bulan menempati kios baru.
Ilhamsyah yang sore itu didampingi Kepala UPTD Wilayah VI Sepinggan H A Baharuddin dan bBdang Sosial Budaya Alpur menyampaikan, paling lama dalam dua hari ini, pihaknya akan membersihkan sisa puing-puing kebakaran yang menghanguskan sebanyak 174 lapak tersebut. Sehingga pedagang bisa membangun tenda sementara dan kembali berjualan seperti biasanya.
“Kalau tenda, apakah dibangunkan oleh pemerintah atau bangun sendiri. Kalau boleh pemkot, itu kan hanya satu bulan. Mungkin untuk yang jualan sayur atau pisang, itu kan bisa saja jualan sementara waktu. Kita segera bersihkan puing-puing itu,“ janji Ilhamsyah.
Lebih jauh ia mengemukakan, untuk undian nomor, akan dilakukan usai pembersihan puing-puing kebakaran. Kata dia, pencabutan nomor undian akan berlangsung selama 10 hari. Alasannya, ada 1.400 lapak yang itu tidak mungkin diselesaikan satu atau dua hari. Setidaknya dalam satu hari, bisa 140 nomor yang akan diundi.
“Saya minta pedagang secepatnya supaya menahan diri. Zoning sudah, tapi nomor undian belum. Ini akan kita konsep sebaik-baiknya agar nanti tidak ada lagi pedagang yang komplain,” imbuhnya.
Ilhamsyah sendiri mengatakan UPT saat ini hanya diperkuat tujuh orang. Jumlah itu akan diperbanyak dengan cleaning service (CS). Karena sementara ini, CS ada dibawah pengurus pedagang. “Karena ini UPT, dikelola langsung. Jika nanti ada WC buntu, lampu mati, jangan ada yang komplain ke wali kota. Karena untuk perbaikan itu tidak akan diambil dari APBD,“ tandasnya.
Selain itu Ilhamsyah juga menekankan, pihaknya tidak bisa memerintahkan pedagang untuk segera pindah, lantaran masih terbentur dengan masa pemeliharaan bangunan oleh pihak kontraktor yang baru akan selesai pada 26 Desember.
”Kita tidak bisa langsung main pidahkan begitu saja, sebab sesuai prosedur pedagang bisa pindah setelah masa pemeliharaan bangunan selama 90 hari atau tiga bulan selesai dan diserahkan kepada pemkot,” ujar Ilham.
Beberapa waktu lalu, lanjutnya lagi, Dinas Pasar sempat memindahkan lokasi tempat sampah yang sebelumnya berada di badan jalan, menuju tempat sampah yang ada sekitar kawasan bangunan baru. Keinginan tersebut sempat disoal dengan PT Karunia Wahana Nusa selaku pemenang tender proyek dengan alasan masih dalam masa pemeliharaan, namun karena adanya desakan pedagang akhirnya pihak kontraktor menyetujuinya.
”Kita mau saja mempercepat pemindahan, tapi mau bagaimana lagi sudah prosedurnya seperti itu. Jadi pedagang bisa pindah setelah di atas tanggal 26 Desember,” jelas Ilham.
Kembali ia menjelaskan, kondisi pasar yang baru dibangun belum sepenuhnya sempurna. Masih ada beberapa yang belum diselesaikan kontraktor, seperti pengadaan pintu utama, pintu rolling besi masing-masing kios pedagang serta atap bangunan yang masih terlihat bocor. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar sebelum tanggal 26 Desember, seluruh pengerjaan bangunan, terutama fisik sudah bisa terselesaikan. Sedangkan untuk pengelolaannya, kemungkinan besar tidak akan diserahkan pada pihak swasta, melainkan dialihkan upaya penguatan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pasar Pandansari.
”Masih ada beberapa yang perlu dibenahi lagi. Dan kita akan mengupayakan pengundian kios dilakukan sebelum tanggal 26 Desember, setelah itu baru kita benahi manajemen pengelolaannya dengan memperkuat UPT,” pungkasnya.
Sebelumnya di balaikota, Wakil Wali Kota (Wawali) H Rizal Effendi SE menjelaskan, gedung Pasar Pandansari yang baru nantinya akan dikelola oleh Unit pelaksana Teknis (UPT). Dan tidak ada pihak ketiga atau swasta dalam hal ini. UPT dibawah Dinas Pasar itu nantinya akan diperluas dan penambahan personel. Sehingga sistem manajemennya nanti adalah semi swasta.
“Kita sudah sampaikan ke Kepala Dinas Pasar untuk segera lakukan pengundian, agar Desember pedagang sduah bisa menempati kios barunya. Dan mereka korban kebakaran yang diprioritaskan dalam hal ini,” ujar wawali. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar